Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
  • Well-being
  • Personality
  • Health & Wellness
  • Mindfulness
  • Worklife Balance
  • Dating & Relationship
  • Social Life
  • Komunikasi
  • Stress
  • Family

Kenali Iri yang Sehat, Tak Lagi Perlu Menjatuhkan Orang Lain

by Riliv
12 Jan 2023
in Uncategorized
iri yang sehat

Randi Sihaloho di Unsplash

Ditulis oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis Universitas Airlangga

Iri yang Sehat – Iri seringkali dianggap sebagai salah satu emosi negatif yang harus diusir jauh-jauh dari diri kamu, bukan?

Ya, seringkali kamu menemukan banyaknya kasus kejahatan berasal dari iri maupun cemburu. Tidak perlu jauh-jauh, mungkin kamu juga pernah menyaksikan sikap lingkungan sekitarmu yang berkompetisi secara tidak sehat hingga menjatuhkan orang lain.

Apakah benar iri merupakan emosi negatif yang harus dijauhkan? Rupanya, psikologi mengenal konsep iri yang sehat dan tidak.

Mengenal Iri yang Sehat

Iri merupakan perasaan yang tidak dapat dihindari. Sama seperti cemburu atau pun marah, semua emosi sejatinya memiliki batasan normal dan tidak normal, lo.

Hal ini dikarenakan emosi-emosi itu ditujukan untuk melindungi diri kita dari sesuatu.

Sehingga, iri pun juga memiliki tingkatan yang masih dapat diterima dan dianggap sehat untuk kesehatan mentalmu.

Psikologi menyebutkan bahwa unhealthy envy atau iri yang buruk merupakan perilaku atau keyakinan untuk memiliki hidup seperti orang lain secara ekstrim bahkan berusaha untuk menjatuhkan orang lain agar tidak ada lagi yang mendapatkan hidup seperti itu selain kamu.

Perasaan ini bisa menjadi begitu besar jika orang terdekat kamu berhasil mencapai atau memiliki sesuatu yang kamu inginkan sejak lama, tetapi tidak mampu mendapatkannya.

Salah satu bentuknya bisa berupa perasaan sakit emosional, rendah diri yang begitu hebat, dan tidak lagi menjadi berdaya.

Di sisi lain, iri yang sehat justru muncul ketika kamu menginginkan sesuatu seperti orang lain, tetapi tidak semata-mata membatasi bahwa kamu harus menjadi seperti mereka maupun menjatuhkan mereka agar tidak lagi mendapat kepuasan tersebut.

Bahkan, iri yang sehat dan dalam ukuran yang sedikit bisa mendorongmu untuk mencapai impian yang sudah kamu harapkan sejak lama.

Ciri-ciri Iri yang Sehat

Iri yang sehat tidak akan membuatmu menjatuhkan orang lain hanya karena mereka mendapatkan apa yang kamu inginkan sejak lama.

Selain itu, iri yang sehat juga tidak akan menghapuskan semua pencapaian yang kamu miliki saat ini. Sayangnya, banyak yang merasa jika mereka menginginkan hal lain, maka hal yang sudah didapatkan sekarang seolah terasa tidak berharga.

Padahal, iri yang baik justru akan membantu kamu mendapatkan hal baru sembari memaksimalkan yang sudah kamu miliki sekarang.

Selain itu, ketika kamu mengalami sedikit rasa iri yang dibolehkan, kamu tidak akan menolak kebahagiaan orang lain saat mengalaminya. Kamu justru bangga dan tidak sabar untuk mendapatkan pencapaian yang sama, lo.

Manfaat Mengenali Perbedaan Iri

Baik sudah mengenali maupun belum, kamu bisa memulainya untuk meningkatkan pemahaman emosi yang kamu alami.

Mulai dari pertanyaan, “Apa yang aku iri-kan dari dia?” atau “Apa yang orang itu miliki tapi aku tidak sehingga aku iri?” bisa menjadi pemantik.

Kamu bisa menjawab pertanyaan itu secara jujur dalam hati, agar bisa mengenali batas kesehatan iri yang kamu miliki.

Dengan begini, kamu bisa memahami aksi apa yang tepat sebagai reaksi untuk berhadapan dengan situasi tersebut.

Kamu bisa mendiskusikan pertanyaan tersebut dengan psikolog profesional agar mengenali akar dari perasaan iri yang kamu simpan selama bertahun-tahun. Hal ini mungkin menghambatmu bila tidak segera selesai!

Konsultasikan Iri dengan Psikolog

Bagaimana Mengatasi Iri yang Buruk?

Fokus Pada Hal yang Bisa Kamu Kontrol

Seringkali kamu akan berpikir, “Kenapa dia bisa mendapatkannya padahal aku tidak? Aku kan lebih baik!”

Lalu berkesimpulan bahwa dunia tidak adil dan tidak pantas untuk dirinya.

Ya, perasaan ini akan sangat umum muncul jika kamu memegang perasaan iri yang berlebihan.

Oleh karena itu, fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan dibandingkan mengandalkan luck atau welas asih dunia.

Apakah ada langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencapai kesuksesan yang kamu harapkan?

Ambil Jeda dan Tanyakan Pertanyaan Ini

Sebelum bersikap, kamu bisa untuk menanyakan kembali pertanyaan “Apa yang orang itu miliki tapi aku tidak sehingga aku iri?”

Hal ini membantumu mengambil jeda sebelum tenggelam dalam perasaan iri yang besar atau pun sikap destruktif yang mungkin kamu rasakan.

Setelah itu, kamu bisa menambahkan pertanyaan lagi, yakni “Apa langkah konkrit yang bisa SAYA LAKUKAN untuk mencapai kesuksesan tersebut?”

Hal ini bisa membantumu untuk kembali fokus pada dirimu sendiri daripada orang lain.

Lihat dan Kenali Orang yang Kamu Iri, Simak Kisah di Baliknya

Seringkali kita melihat kesuksesan orang dari bilik yang hanya mereka tampilkan, tetapi tak menyadari perjuangan berat di baliknya.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya kamu berkenalan atau mengenal lebih jauh sosok yang menjadi subjek iri kamu.

Siapa tahu, kamu bisa belajar dari perjuangannya, lo.

Jika iri masih ada, coba tanyakan, “Apakah kamu siap seperti dia dengan segala risikonya?”

Hal ini diharapkan bisa membantumu untuk mengapresiasi yang sudah kamu miliki sekarang dan memaksimalkan potensimu,

Definisikan Kesuksesanmu Sendiri

Tentunya, kamu juga harus bisa mendefinisikan kesuksesanmu sendiri! Oke, memiliki mobil mewah dan gaji tinggi memang menarik dan tentu tidak apa-apa!

Tetapi apakah hal itu rasional untuk didapatkan? Atau kamu sudah siap untuk mengambil beberapa pilihan demi mencapai tujuan tersebut?

Definisikan kesuksesanmu tanpa melihat orang lain. Kamu yang bisa mengukur apakah kamu bisa mencapainya atau tidak!

***

Referensi:

  1. Marcia Reynolds. Envy Can Be Good for You. https://www.psychologytoday.com/us/blog/wander-woman/201103/envy-can-be-good-for-you
  2. University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=1&contentid=1848
  3. CBT Therapies. Unhealthy Envy and Healthy Envy. https://www.cbttherapies.org.uk/2012/11/07/unhealthy-envy-and-healthy-envy/

Related Posts

blind date

Menganalisis Blind Date, Sebuah Upaya Menyelesaikan Kesepian

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
February 26, 2023
0

Blind Date - Sadarkah kamu bila pandemi merubah cara interaksi...

poetry therapy

Mengenal Poetry Therapy, Puisi Untuk Sehat Mental!

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
February 24, 2023
0

Poetry Therapy - Apakah kamu tipe orang yang menyukai membaca...

bersikap bodo amat

Pentingnya Bersikap Bodo Amat: Skill yang Sering Dilupakan Orang

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
February 23, 2023
0

Bersikap Bodo Amat - Kamu mungkin sudah tidak asing dengan...

Free Meditasi with Riliv