Riliv Story
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Riliv Story
  • Fun Fact
  • Your Story
  • Dating & Relationship
  • Family
  • Mindfulness
  • Well-being
  • Worklife Balance

Gadget Untuk Anak: Umur Berapa Anak Boleh Menggunakannya?

by Riliv
26 Aug 2021
in Parenting
apakah anakku sakit?

Photo by Naomi Shi from Pexels

Gadget untuk Anak – Memberikan gadget untuk anak sejak usia dini merupakan salah satu polemik bagi orangtua jaman milenial. Pemandangan handphone untuk menenangkan anak kerap terlihat saat kita berada di mall, restoran atau rumah kerabat. Sebenarnya, umur berapa seorang anak boleh memakai gadget? Lebih jauh lagi, kapan usia yang tepat bagi anak untuk memiliki gadget sendiri? Berikut Riliv akan bahas beberapa fakta menarik tentang gadget untuk anak.

Di bawah 2 tahun tidak ada penggunaan gadget untuk anak

Menurut American Academy of Pediatrics di Amerika Serikat, anak-anak usia di bawah 2-4  tahun tidak boleh menonton TV, smartphone, tablet, atau media digital lainnya. Di rentang usia ini, tidak boleh ada gadget untuk anak. Pemberian gadget yang terlalu dini dan tidak didampingi dapat membuat anak menjadi pasif, tidak optimalnya perkembangan otot, terbatasnya kemampuan motorik, dan rentang perhatian menjadi sangat pendek. Selain itu terdapat bahaya radiasi ponsel yang memiliki pengaruh negatif pada tengkorak anak yang masih tipis. Radiasi dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh pada waktu tidur anak.

Bermain ponsel di dekat anak membuat anak merasa kesepian

gadget untuk anak
Anak merasa kesepian jika ibu sibuk dengan gadget terus. (Sumber: https://livewithme2013.wordpress.com)

Jenuh dengan suasana rumah, membuat orangtua mencari hiburan. Satu-satunya hiburan termurah dan tercepat adalah bermain gadget. Menonton video lucu, update gosip terbaru, dan menyapa teman lama di sosial media bisa membuat orangtua melupakan anak. Padahal anak membutuhkan teman bermain bersama dan yang terdekat adalah para orangtua. VG Technologies yang melakukan survei dan menemukan fakta bahwa 32% anak merasa tidak penting ketika ibu maupun ayah mereka sibuk mengurusi smartphonenya. Penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan Dr. Sherry Turkle, seorang psikolog sosial dari Massachusets Institute of Technology, bahwa anak sejak usia dini dapat merasa terabaikan ketika orangtua lebih memilih gadget daripada bercengkrama dengannya. Yuk tegas Dear! Jika tidak ada gadget untuk anak, jangan main gadget di depannya terus. Lebih baik ajak anak bercerita atau bermain bersama.

Baca Juga: Mindful Scrolling, Solusi Jitu Atasi Kecanduan Media Sosial!

Gadget untuk anak SD apakah diperbolehkan?

Dilansir oleh techno.id dalam sebuah info grafis bahwa 52% anak memiliki akses ke gadget di rumah. Bahkan dikabarkan bahwa ada 10% dari anak usia kurang dari satu tahun yang sudah memegang gadget. Hal ini membuktikan betapa perlunya kesadaran orangtua untuk melakukan pengawasan ketika anak sudah mengenal gadget. Instead of smartphone, we should be smart mom and dad. Orangtua harus bekerja cukup keras untuk melindungi anak-anak dari kemungkinan yang buruk seperti bullying, social pressure, kecanduan pada gadget .

Steve Jobs, Bill Gates, dan Hewlett Packard mengatakan bahwa 12 tahun adalah usia yang tepat bagi anak untuk memiliki gadget secara mandiri. “Meja makan harus bersih dari handphone dan mereka harus belajar bagaimana berkomunikasi secara tatap muka. Aku rasa memberi gadget pada saat mereka remaja adalah hal yang sulit karena semua temannya sudah punya handphone dan mereka terus merengek kepadaku. Tapi lihat, mereka memiliki jam tidur yang teratur dan bahasa yang santun.” kata Bill Gates pada wawancara dengan The Mirror.

gadget untuk anak
No phone at the dinner table please. (Sumber: https://www.mirror.co.uk)

Setelah membaca fakta-fakta di atas, yuk perhatikan lagi penggunaan gadget untuk anak. Kita sebagai orangtua tidak hanya bertugas mengawasi anak namun juga memiliki kewajiban untuk melatih komunikasi anak secara aktif. Sesekali ajak anak bermain dengan gadget, namun jangan biarkan ia bermain sendiri tanpa pendampingan. Apalagi jika gadget dijadikan sebagai alat penenang saat anak akan ‘meledak’. Jika kamu butuh saran dari tenaga profesional, kamu juga bisa lho memanfaatkan aplikasi konsultasi psikologi Riliv untuk melakukan curhat online.

Gadget bisa jadi sebuah sarana untuk anak mencari hiburan, tapi kalian tetapah hal utama yang mereka butuhkan. To all of you, super moms and greatest dads, cheers! 

Referensi

  1. Wulansari, N. M. (2017). Didiklah Anak Sesuai Zamannya: Mnegoptimalkan Potensi Anak di Era Digital. Jakarta: Visimedia.
  2. https://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/13/114500420/usia-berapa-anak-boleh-memiliki-ponsel-sendiri-
  3. https://www.liputan6.com/health/read/2272263/saat-ortu-sibuk-dengan-gadget-anak-tersingkirkan-ini-bahaya
  4. https://www.techno.id/tech-news/ternyata-anak-sd-banyak-yang-menggunakan-smartphone-1503317.html

 

Aurelia Dias, still trying to be fearless in the pursuit of what sets her soul on fire. She likes to have a deep talk with random person through IG especially about healthy life.

Baca juga:

5 Cara Melatih Empati, Kunci dalam Bersosialisasi

3 Kendala Rekrutmen Karyawan yang Bisa Anda Cegah!

Jenis HRD yang Penting untuk Struktur Perusahaan

Related Posts

orang tua jahat

Orang Tua Jahat, Sikapnya Seperti Ini pada Anak

by Elga Windasari
February 25, 2022
0

Orang tua jahat - Apa iya ada orang tua yang...

menjadi orang tua tunggal

Atasi Tantangan Menjadi Orang Tua Tunggal, Ini Tipsnya

by Syifa Salsabila Ramadhani
February 23, 2022
0

Menjadi orang tua tunggal - Orang tua tunggal menghadapi banyak...

kisah sukses anak berkebutuhan khusus

5 Kisah Sukses Anak Berkebutuhan Khusus: Inspiratif!

by Syifa Salsabila Ramadhani
February 23, 2022
0

Kisah sukses anak berkebutuhan khusus - Kata orang, anak berkebutuhan...