Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
  • Well-being
  • Personality
  • Health & Wellness
  • Mindfulness
  • Worklife Balance
  • Dating & Relationship
  • Social Life
  • Komunikasi
  • Stress
  • Family

Dapat Nilai Jelek Bukan Salahmu, Coba Gaya Belajar Ini!

by Riliv
23 Nov 2021
in Education
gaya belajar dan dapat nilai jelek

Dapat Nilai Jelek – Mima dapat nilai jelek pekan ujian lalu dan sekarang musim ujian sudah berlangsung lagi. Dengan rasa deg-degan, Mima membaca nilai-nilai ujiannya di papan pengumuman.

Setelah berebut mencari celah diantara teman-temannya yang tinggi, ia pun bisa membaca rangkuman hasil nilai ujiannya. Hasilnya 5 diantara 8 mata pelajaran tidak memenuhi standart kompetensi minimal. Artinya Mima harus mengikuti ujian ulang. Padahal Mima merasa sudah menyiapkan bahan ujian dengan baik.

Pernah relate nggak sama kondisi tersebut?

Ia mencatat dengan sungguh perkataan gurunya juga merangkum dari buku. Namun tetap saja pada saat ujian, ia tetap tidak bisa mengingat banyak hal. Ketika mengerjakan ujian, ia malah lebih banyak mengingat suara gurunya yang bergaung di pikirannya. Sayangnya, tak banyak yang mampu ia putar karena ia fokus mencatat di kelas.

Mima lebih kesal lagi ketika ia melihat Hana tidak memenuhi 2 dari 8 mata pelajaran. Padahal di kelas Hana tidak pernah mengeluarkan buku catatan dan belajar dari rangkuman teman-teman yang dilafalkan sebelum ujian. Wahhh, bagaimana mungkin aku yang lebih rajin bisa lebih banyak dapat nilai jelek dibanding teman yang diam saja di kelas?, tanya Mima dalam hati.

Relate nggak?

Dalam buku Quantum Learning, terdapat 3 gaya belajar yang disebut V-A-K yang tersdiri dari visual, auditori, dan kinestetik. Yuk simak 3 gaya ini plus trik belajar yang kamu banget biar kamu tidak dapat nilai jelek.

Gaya belajar visual bantu mencegahmu dapat nilai jelek

Apakah kamu gaya pembelajar yang suka memperhatikan papan tulis dan guru di kelas? Lalu lebih cepat menyerap materi dengan melihat poster, video, peta, atau alat peraga?

Namun kurang suka berbicara di depan kelas serta sulit menangkap informasi yang disampaikan lisan.

Jika iya, kalian besar kemungkinan adalah gaya belajar visual. Individu ini sangat mengandalkan mata atau daya visualnya untuk belajar.

Gaya belajar dengan audio juga patut dicoba

Jika kamu mampu mengingat lewat suara orang dan mengatakan secara verbal apa yang sedang kamu pelajari, kemungkinan besar kamu gaya belajar audio.

Khas individu auditori adalah suasana tenang sebelum dan sesudah mempelajari sesuatu. Sehingga materi yang ia dengarkan, benar-benar terekam dalam otak. Gaya auditori juga terbiasa mendengarkan lagu atau instrumen ketika membaca rangkuman.

Kinestetik juga jadi gaya belajar agar tidak dapat nilai jelek

Suka menggerakkan dapat membuat kamu lebih memahami materi yang dipelajari. Individu dengan gaya belajar kinestetik tidak bisa duduk berjam-jam dan hanya mendengarkan ceramah.

Dengan memegang dan membuat objek seperti praktek di laboratorim bisa membantu kamu memahami pelajaran. Kamu kurang bisa mengimajinasikan teori yang sudah kamu pelajari. Namun mempunyai minat untuk membuat teori tersebut menjadi nyata.

Kira-kira mana gaya belajar kalian? Semoga trik di atas bisa membantu kamu memahami cara terbaik kalian untuk belajar. Karena belajar dengan gaya belajar yang tidak cocok dengan kamu, bisa-bisa dapat nilai jelek tanpa kamu sadari.

Seperti kata Amy Lucas, Don’t study hard, study smart. Daripada kamu buang-buang tenaga untuk sesuatu yang sia-sia, ada baiknya kamu mengenal gaya belajar lalu mempraktekkannya. Dengan memahami gaya belajar, kamu dapat belajar lebih efektif. Juga menghindari dari kejemuan belajar dengan gaya yang menurutmu membosankan. Kamu akan lebih mudah menyerap materi sehingga tidak lagi dapat nilai ujian jelek.

Jika kamu masih merasa kesulitan karena sering merasa cemas di tengah belajar, kamu juga bisa kok melakukan curhat online melalui aplikasi konsultasi psikologi Riliv. Dengan begitu, kamu akan terbantu untuk mengatasi kecemasanmu saat belajar.

Referensi

  1. Porter, B. D. (2003). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
  2. Sari, A. K. (2014). ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR VAK(VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN INFORMATIKA ANGKATAN 2014. Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, 1-11.

Aurelia Dias, still trying to be fearless in the pursuit of what sets her soul on fire. She likes to have a deep talk with random person through IG especially about healthy life.

 

Baca juga:

7 Cara Mudah Mengikhlaskan Kepergian Seseorang

Waspada, Kenali 7 Tanda Fake People di Sekitar Kita!

5 Masalah Karyawan Berbahaya: HR, Harap Jangan Diabaikan!

Related Posts

meditasi untuk pemula

Meditasi untuk Pemula: Wajib Baca Ini!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
January 24, 2023
0

Ditulis oleh Neraca Cinta M.Psi., Psikolog Meditasi untuk Pemula -...

self-efficacy punya andil dalam pengembangan dirimu

Self-efficacy dan Pentingnya dalam Pengembangan Diri

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
January 20, 2023
0

Ditulis oleh Goldan Kharisma Ananto, diedit oleh Neraca Cinta D, M.Psi.,...

emotional wheel membantu kita mengenali emosi

Emotional Wheel, Apa Gunanya Buat Mengenal Diri?

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
December 28, 2022
0

Emotional wheel - Pernah nggak sih kamu merasa nggak memahami...

Discussion about this post

Free Meditasi with Riliv