Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
  • Well-being
  • Personality
  • Health & Wellness
  • Mindfulness
  • Worklife Balance
  • Dating & Relationship
  • Social Life
  • Komunikasi
  • Stress
  • Family

Apakah OCD Bisa Sembuh? Cek Cara Penanganan OCD di Sini!

by Riliv
14 Oct 2019
in Anxiety, OCD
cara mengobati ocd

Photo by Dustin Lee on Unsplash

Di Amerika, 1 dari 40 orang dewasa dan 1 dari 100 anak mengalami OCD. Jumlah yang tidak sedikit bukan? Nah sebelumnya, kalian tahu tidak apa itu OCD serta bagaimana cara mengobati OCD?

Nah, secara sederhana OCD atau Obsessive Compulsive Disorder adalah..

Suatu gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya merasa perlu melakukan suatu hal secara berulang-ulang. Apabila tidak melakukannya, penderita akan merasa cemas dan takut.

Dua ciri utama gangguan ini adalah penderitanya yang memiliki pikiran obsesif, perilaku kompulsif (ritual), atau keduanya terhadap objek tertentu. Individu yang memiliki OCD sadar bahwa pikiran obsesif yang dimilikinya tidak rasional, namun ia hanya bisa melakukan kegiatan kompulsif untuk menghilangkan kecemasan terhadap pikiran obsesif.

Gangguan ini tentu saja perlu ditangani. Karena seseorang dengan gangguan ini biasanya akan mengalami stres yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lalu, bagaimana cara menyembuhkan OCD? Terdapat beberapa cara mengobati OCD, 2 diantaranya adalah melalui psikoterapi dan obat-obatan.

Untuk lebih lengkapnya, Riliv telah menyediakan informasi-informasi mengenai bagaimana menyembuhkan OCD.

Yuk simak selengkapnya di bawah ini ya!

Cognitive Behavioral Therapy, salah satu cara mengobati OCD yang efektif

Cara Mengobati OCD
pexels.com

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi yang paling banyak digunakan untuk gangguan kecemasan, yang salah satunya adalah OCD. Penelitian menunjukkan bahwa terapi ini efektif dalam menangani gangguan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan umum, obsessive compulsive disorder, dan banyak kondisi lainnya.

CBT membahas pola dan distorsi negatif bagaimana kita memandang dunia dan diri kita sendiri. Seperti namanya, ini melibatkan dua komponen utama:

Terapi kognitif, yaitu meneliti bagaimana pikiran negatif, atau kognisi, berkontribusi terhadap kecemasan.

Terapi perilaku, memeriksa bagaimana individu berperilaku dan bereaksi dalam situasi yang memicu kecemasan.

Premis dasar CBT adalah bahwa pikiran kita — bukan peristiwa eksternal — dapat mempengaruhi perasaan kita. Dengan kata lain, bukan situasi yang menentukan perasaanmu, tetapi persepsimu tentang situasinya-lah yang menentukannya.

Pendekatan Behavioral : ERP Exposure and Response revention

Dalam kasus-kasus kecemasan dan OCD, terapi  ERP membantu individu untuk belajar mentolerir ketidakpastian seputar apa yang dicemaskan. Sehingga, individu dapat mengelola kecemasannya.

Tujuan utama dari terapi ini adalah agar individu dapat mempelajari bahwa apa yang mereka cemaskan terjadi (pikiran obsesif), mungkin saja tidak terjadi. Selain itu, terapi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kognisi dan fleksibilitas emosional mengenai pikiran obsesif.

ERP membutuhkan upaya dan praktik, tetapi kamu dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik setelah kamu berhasil mengelola obsesi dan kompulsi.

Rasional Emotive Behavioral Therapy

REBT bertujuan membantu individu mengembangkan pikiran rasional dengan mendorong klien untuk berpikir dan memahami pemikiran tidak rasional yang diwarisi dari masa lalu, yang menjadi sumber permasalahan psikologis pada masa sekarang.

Melalui terapi ini, individu dibimbing untuk melihat dan menganalisis peristiwa yang diaktifkan dan gangguan emosi yang dialami.

Pencapaian tujuan REBT hanya akan sukses apabila klien benar-benar memahami sumber yang menimbulkan kecemasan, yaitu kepercayaan atau pikiran yang tidak rasional, dan harus berusaha mengikisnya dan perlahan menggantikannya dengan rasional belief.

Obat-Obatan dapat menjadi cara mengobati OCD

Cara Mengobati OCD
unsplash.com

Dalam kasus OCD, terdapat beberapa obat-obatan yang biasa diresepkan oleh dokter, diantaranya adalah Clomipramine (Anafranil), Fluoxetine (Prozac), Fluvoxamine, Paroxetine (Paxil, Pexeva), Sertraline (Zoloft).

Namun, beberapa psikiater dan dokter mungkin dapat meresepkan obat antidepresan dan psikiatrik lainnya.

Ingat ya, bahwa obat-obatan diatas hanya diresepkan oleh dokter/psikiater.

Disadur dari:

  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obsessive-compulsive-disorder/diagnosis-treatment/drc-20354438
  2. https://www.konselingindonesia.com/read/406/rasional-emotive-behavioral-therapy-rebt.html
  3. https://www.ocduk.org/overcoming-ocd/accessing-ocd-treatment/exposure-response-prevention/

Written by Syarifah Muadzah, seorang mahasiswa psikologi yang sedang berusaha untuk lulus tepat waktu

Related Posts

terapi untuk anxiety sangat penting untuk membantu produktivitas

Terapi untuk Anxiety: Yuk, Kenalan sama CBT dan ACT!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
December 6, 2022
0

Terapi untuk anxiety - Kecemasan merupakan gangguan psikologis yang cukup...

tips menghadapi serangan panik

Dear High Achiever, Ini Tips Menghadapi Serangan Panik

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
November 26, 2022
0

Tips Menghadapi Serangan Panik - Serangan panik merupakan episode mendadak...

doom scrolling di kala pandemi

Doom Scrolling, Si Penyebab Kecemasan di Kala Gabut

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
November 26, 2022
0

Doom scrolling - Media sosial adalah tempat kita menemukan banyak...

Free Meditasi with Riliv