Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
No Result
View All Result
Riliv Story
  • Well-being
  • Personality
  • Health & Wellness
  • Mindfulness
  • Worklife Balance
  • Dating & Relationship
  • Social Life
  • Komunikasi
  • Stress
  • Family

Mengenal Apa Itu OCD dan Gejala Lengkapnya

by Riliv
08 Nov 2021
in Biopsychology, OCD

Photo by Eutah Mizushima on Unsplash

Apa Itu OCD – Beberapa orang sering salah paham tentang apa itu OCD. Ada yang mengira bahwa kebiasaan menggigit kuku atau berpikiran negatif itu termasuk OCD. Akan tetapi, OCD ternyata tidak sesederhana itu.

OCD adalah sebuah gangguan yang dapat mempengaruhi pekerjaan, sekolah, dan hubungan yang dimiliki oleh seseorang, hingga membuat hidup penderitanya tidak normal. Hal ini dikarenakan pikiran dan tindakan penderita berada di luar kendali.

Lalu, gimana sih penjelasan tentang OCD itu? Simak penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu OCD di artikel Riliv kali ini, ya!

Pengertian mengenai apa itu OCD

Obsessive-compulsive disorder atau OCD adalah gangguan kecemasan dimana seseorang memiliki pikiran, gagasan, atau sensasi yang tidak diinginkan (obsession) dan membuat mereka merasa terdorong untuk selalu melakukannya secara berulang-ulang (compulsion).

Pada umumnya, orang-orang dianggap wajar bila memiliki suatu rutinitas yang selalu dilakukan berkali-kali sebagai suatu kebiasan.

Namun, kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh penderita gangguan OCD ini justru merupakan rutinitas yang cenderung tidak diinginkan. Jika tidak melakukan hal tersebut, maka penderita akan merasakan stres yang luar biasa.

Bagi penderita OCD, mereka memiliki pikiran dan dorongan obsesif atau perilaku kompulsif yang berulang. Beberapa justru memiliki keduanya.

Gejala OCD

apa itu OCD
Photo by Francisco Moreno on Unsplash

Banyak orang yang mengidap OCD tahu bahwa mereka memiliki kebiasaan (obsesif dan kompulsif) yang tidak masuk akal. Mereka tidak melakukannya karena mereka menikmati, justru mereka tidak bisa berhenti melakukannya karena akan merasa cemas jika berhenti.

Pikiran obsesif dan kompulsif memiliki gejala yang berbeda. Gejala dari pikiran obsesif meliputi:

  • Takut terkena kuman dan menjadi kotor
  • Khawatir jika orang lain atau dirinya sendiri terluka
  • Tidak bisa melihat barang-barang yang tidak berada pada urutan yang tepat
  • Percaya bahwa angka dan warna tertentu bersifat baik atau buruk
  • Kesadaran konstan akan berkedip, bernapas, dan sensasi tubuh lainnya

Sedangkan kompulsif merupakan tindakan yang dianggap dapat mengurangi pikiran obsesif, sehingga dilakukan berkali-kali. Gejalanya meliputi:

  • Cuci tangan berkali-kali setelah memegang sesuatu
  • Melakukan tugas atau kegiatan dalam urutan tertentu yang dianggap baik
  • Memeriksa pintu, saklar lampu, dan hal-hal lainnya secara berulang-ulang sebelum meninggalkan rumah atau tempat tertentu
  • Keharusan menghitung beberapa hal, seperti langkah kaki atau botol
  • Menempatkan barang-barang pada urutan yang tepat, seperti meletakkan kaleng yang berlabel menghadap ke depan

Penyebab OCD

Para dokter sebenarnya tidak begitu yakin dengan apa yang menyebabkan seseorang menderita gangguan OCD. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mengetahui hal ini.

Penderita gangguan ini lebih sering menjangkit wanita daripada pria. Sekitar 1,2 persen orang Amerika memiliki OCD. Beberapa juga sudah terjangkit ketika usia remaja (rata-rata muncul saat 19 tahun), sehingga terbawa hingga dewasa.

Pengaruh gen juga memungkinkan seseorang memiliki OCD, namun hal ini perlu diteliti lebih lanjut. Seseorang mungkin terkena gangguan OCD karena:

  • Orang tua atau anak kandung juga mengidap OCD
  • Adanya gangguan depresi dan kecemasan
  • Pengalaman dengan trauma
  • Riwayat pelecehan fisik atau seksual

 

Setelah mengetahui apa itu OCD, apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkannya?

Tidak ada obat untuk menyembuhkan OCD. Tetapi, dengan perawatan dan penanganan yang tepat oleh dokter dan ahli medis, seorang penderita OCD mungkin bisa mengurangi gangguan kecemasan yang mengganggu hidup pendenderita akibat OCD yang dimiliki.

Dokter tentu saja akan meresepkan beberapa obat untuk mengurangi kecemasan dan mengarahkan untuk  melakukan psikoterapi.

–

Semoga artikel kali ini membantumu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu OCD ya. Kalau kamu merasa memiliki gejala atau kebiasaan mengganggu yang mengindikasikan hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, segeralah menemui dokter untuk mendapat diagnosa yang tepat! Kamu juga bisa memulai langkah sederhana dengan melakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv.

Disadur dari:

  1. https://www.ocdtypes.com/
  2. https://www.psychiatry.org/patients-families/ocd/what-is-obsessive-compulsive-disorder
  3. https://www.webmd.com/mental-health/obsessive-compulsive-disorder#1

Written by Khanza Sabrina Salsabila, someone who loves the scent of roses but hesitates to accept bouquet of roses.

Baca juga:

Mari Kenali Rasisme Agar Tak Bersikap Rasis

7 Kualitas Pekerja, HR Jangan Sampai Lolos!

Warning! Ini 10 Akibat Insomnia Siap Mengincarmu

Related Posts

OCD dan cara mengatasinya

Kenali OCD dan Coba Self-Help yang Bisa Dilakukan

by Dinda Amelia
November 1, 2022
0

OCD - Mungkin kamu udah nggak terlalu asing sama istilah...

bipolar mood swing

Sambut World Mental Health Day (WMHD) Bareng Riliv

by Dinda Amelia
October 3, 2022
0

WMHD - Tau nggak kalau setiap tanggal 10 Oktober diperingati...

gangguan kesehatan mental

Gangguan Kesehatan Mental = Gila?

by Dinda Amelia
December 30, 2022
0

Gangguan Kesehatan Mental - Kamu tau nggak, kalau kondisi kesehatan...

Free Meditasi with Riliv